Berdasar artikel –
artikel yang saya kumpulkan dan saya baca , saya dapat simpulkan bahwa makan daging
kambing memicu hipertensi itu hanyalah mitos yang salah tentang makanan atau
istilah kerennya food sadism. Orang
menganggap kalau makan makanan tertentu dapat menimbulkan penyakit
sehingga makanan tersebut menjadi tabu untuk dikonsumsi.
sebagai contoh anak kecil jangan memakan daging buntut (brutu) ayam nanti bisa
bodoh,ibu hamil jangan makan ikan jika tidak mau anaknya bau amis, makan
kambing dapat menyebabkan hipertensi, makan kambing untuk kaum adam dapat
memanjakan istri lebih lama (aprodisiak), dll.
sehingga makanan tersebut menjadi tabu untuk dikonsumsi.
sebagai contoh anak kecil jangan memakan daging buntut (brutu) ayam nanti bisa
bodoh,ibu hamil jangan makan ikan jika tidak mau anaknya bau amis, makan
kambing dapat menyebabkan hipertensi, makan kambing untuk kaum adam dapat
memanjakan istri lebih lama (aprodisiak), dll.
Memang benar daging kambing memiliki kandungan
lemak jenuh yang lumayan tinggi. Namun kandungan lemak tak jenuhnya tidak lebih
tinggi dibanding daging bewarna merah lain seperti daging sapi atau daging
babi.Lemak total daging kambing per 100 gram hanya 9,2, bandingkan denga daging
sapi (14), babi (35), ayam (25) atau telur (11. Lemak total daging kambing
tampak dengan sangat jelas lebih rendah dibandingkan daging ayam, sapi dan
babi. Selain itu kandungan kolesterolnya pun kurang lebih sama dengan yang
lain. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa daging kambing tidak lebih buruk
dibanding daging-daging lainnya.
Ketakutan yang belebihan mengkonsumsi daging
kambing tampaknya tak perlu . Kalau ada yang menyampaikan mati sehabis makan
sate kambing,itu pun tidak terbukti secara medis. Jadi kabar itu mitos belaka.
Hal ini boleh melegakan para penggemar daging kambing.
Tapi yang perlu diingat, apa bila dikonsumsi
berlebihan, tetap saja tidak baik. Walaupun kadar asam lemak jenuh dan
kolesteronya kurang lebih sama dengan daging-daging lainnya, namun kalau
dikonsumsi berlebihan, tetap saja akan mempertinggi resiko terkena berbagai
penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, hiperkolesterolemia. Apa lagi,
dalam setusuk sate kambing, untuk menambah kelezatannya, juga terdapat lemak
(gajih). Pada sop kambing, selain daging dan lemaknya, juga dimasukan jeroan
seperti usus, babat yang notabene adalah sumber kolesterol. Nah, hal inilah
yang perlu diperhatikan.
Sejatinya, daging kambing tidak perlu dipantang,
malah tergolong sehat dan sejajar dengan daging sapi ataupun daging-daging
lainnya. Namun, seperti makanan-makanan lainnya, perhatikan saja porsinya.