Selamat datang di klinikherbaonline. Situs yang menyajikan informasi seputar herbal,konsultasi kesehatan dan dunia kesehatan secara lengkap dan berimbang

Mitos Keliru Seputar ASI yang harus diketahui

Setiap ibu rasanya sudah tahu bahwa ASI adalah pilihan terbaik untuk anaknya. Namun pada beberapa situasi, ASI seorang ibu tidak dapat keluar dan acapkali ini menimbulkan mitos-mitos yang tidak benar tentang ASI.

Pakar laktasi Indonesia, dr Utami Roesli SpA, MBA, IBCLC menjelaskan bahwa masyarakat sering meremehkan pentingnya pemberian ASI bahkan mempercayai mitos-mitos tentang ASI yang sama sekali tidak benar.


"Asal tahu saja, setiap 6 menit 1 bayi di Indonesia meninggal dunia," ujar Utami pada acara lokakarya yang digelar Badan PBB untuk anak UNICEF di Hotel Novotel Bogor.


Menurut Utami, hal tersebut sebenarnya dapat dicegah melalui pemberian ASI terutama sesaat setelah melahirkan. "Para peneliti Inggris menemukan bahwa pemberian ASI setelah melahirkan dapat menurunkan hingga 22% kematian bayi baru lahir," ujarnya.


Pengurus Sentra Laktasi ini pun menyayangkan anggapan masyarakat yang salah tentang penggunaan ASI, diantaranya:


1. Stres Menyebabkan ASI kering

Memang benar bahwa stres dapat menyebabkan terhentinya aliran ASI, namun Utami menegaskan bahwa hal tersebut hanya bersifat sementara. Banyak ibu-ibu yang mengaku tidak bisa memberikan ASI karena stres atau emosinya sedang bergejolak, terutama mereka yang mengalami bencana.

Padahal jika seorang ibu tidak bisa mengeluarkan ASI, hal yang justru harus dilakukan ibu adalah tetap menyusu. "Ketika seorang anak menyusu pada ibunya, aliran darah ibu akan lancar dan hormon anti stres (oxcytoxin) akan dikeluarkan sehingga dapat meredakan ketegangan dan stres ibu yang akhirnya mendorong produksi ASI berjalan normal kembali.


2. Puting Susu Masuk Ke Dalam Tidak Bisa Menyusui

Siapa bilang ibu yang puting susunya masuk tidak bisa menyusui? anggapan ini benar-benar harus dihilangkan. Masyarakat terutama para ibu harus tahu bahwa anak menyusui bukan pada putingnya, tapi pada payudara si ibu. "Masalah puting susu hanyalah masalah pede saja," ucap Utami.

"Puting susu hanya sebuah marker saja yang terletak pada payudara ibu. Masalahnya, masyarakat menduga bahwa ASI dikeluarkan dengan cara disedot dari puting. Yang sebenarnya terjadi adalah, ASI keluar dengan cara diperah, bukan pada putingnya tapi pada area yang berwarna hitam," ujar Utami.


3. Ibu Dengan Gizi Kurang Tidak Mampu Menyusui

Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Hanya ibu dengan keadaan gizi yang sangat buruk yang tidak dapat memproduksi ASI cukup. Namun pada ibu yang memang tidak terlalu sehat, semakin sering disusukan produksi ASI justru akan semakin baik.

"Isapan bayi justru dapat merangsang saraf otak untuk terus memproduksi hormon yang bertugas mengeluarkan ASI," ujar Utami. Namun ibu menyusui harus tetap mendapatkan makanan tambahan pula agar dapat menyusui dengan baik.


4. Bila Menyusui Terhenti Tidak Dapat Menyusui Kembali

Jangan salah, menyusui kembali setelah terhenti sementara dapat dilakukan. Teknik yang dilakukan disebut dengan teknik relaktasi. ASI yang sudah lama tidak diproduksi dapat dirangsang kembali meskipun sudah lama tidak menyusui.

"ASI tidak akan pernah basi, jika tidak dikeluarkan maka tubuh akan menyerapnya kembali, dan ketika dibutuhkan maka akan keluar lagi," ujar Utami. "Teknik relaktasi ini akan membantu para ibu agar dapat menyusui kembali dengan menggunakan modifikasi alat bantu menyusui," jelas Utami.


5. Ibu Yang Sedang Sakit Dapat Menularkan Sakitnya Melalui ASI

Jangan pernah punya anggapan seperti ini, kecuali Anda yang punya penyakit berat seperti HIV atau hepatitis. Seorang ibu yang sedang sakit, contohnya flu tidak akan menularkan sakitnya pada si anak karena dalam ASi sendiri terkandung antibodi yang merupakan inhibitor untuk virus atau bakteri.

6. Bayi Sedang Diare Perlu Cairan Tambahan Seperti Air dan Teh

Bayi yang diare tidak perlu diberi cairan lain karena ASI mengandung 90 persen cairan yang dibutuhkan untuk bayi. Pemberian cairan lain bisa berbahaya karena dalam keadaan darurat seringkali terkontaminasi yang justru dapat memperparah diarenya.

Jika sudah tahu bahwa mitos-mitos itu salah, tidak ada alasan lagi bagi ibu untuk tidak memberikan ASI karena ASI adalah satu-satunya makanan terbaik, sempurna, bersih, aman, gratis, tersedia setiap saat, dan yang paling penting yaitu dapat menguatkan kasih sayang ibu dan bayi.
Nurul Ulfah - detikHealth
 
sumber: http://health.detik.com/read/2009/08/03/105014/1176252/764/mitos-keliru-seputar-asi

Hebat! Madu Bisa Tangkal Bakteri Ganas


Sebuah penelitian di Selandia baru menunjukkan, madu Manuka disebutkan efektif membunuh tiga jenis bakteri yang biasa menginfeksi saat tubuh terluka, termasuk antara lain kuman super Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Madu manuka adalah sejenis madu yang diproduksi lebah penghuni pohon manuka di Selandia Baru. Para ahli telah mengenal jenis madu ini sejak lama karena juga sering digunakan dalam produk-produk penyembuh luka modern.

Tim penelitian yang dipimpin oleh Profesor Rose Cooper, dari University of Wales Institute Cardiff (UWIC), menemukan fakta madu manuka mencegah perlekatan bakteri ke jaringan, suatu langkah penting dalam proses infeksi.

"Mencegah ikatan juga dapat menghambat pembentukan biofilm, yang dapat melindungi bakteri dari antibiotik dan membiarkan mereka menimbulkan infeksi secara terus menerus," kata Cooper, seperti yang dilansir Daily Mail.

Studi lainnya yang dilakukan Cooper menunjukkan, madu manuka membuat MRSA menjadi lebih sensitif terhadap antibiotik seperti oksasilin atau secara efektif membalikkan resistensi antibiotik.

"Ini mengindikasikan bahwa antibiotika saat ini mungkin akan lebih efektif mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri resisten jika dikombinasikan dengan madu manuka," jelasnya.

Masih berdasarkan pendapat Cooper, penelitian dapat meningkatkan penggunaan madu klinis karena para dokter kini tengah dihadapkan pada masalah kian meningkatnya kasus resistensi obat.

"Kita perlu cara-cara inovatif dan efektif untuk mengontrol infeksi luka yang tidak mungkin untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan resistensi anti mikroba."

"Ini akan membantu mengurangi penularan bakteri resisten antibiotik dari luka untuk pasien rentan," pungkar Cooper. [mor]

Menangkal Penyakit dengan Pola Makan Sehat

Banyak penyakit dapat dicegah dengan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Di antaranya adalah kanker, yang juga salah satu penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk di Indonesia. Ada banyak hal yang diduga menjadi pemicu munculnya kanker di dalam tubuh, dan salah satu di antaranya adalah pola makan yang tidak baik. Kendati tidak semua kanker berkaitan dengan pola makan, namun pola makan yang sehat sudah jelas akan menurunkan risiko terjadinya kanker. Di samping itu, pola makan sehat juga terbukti bermanfaat mencegah terjadinya penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan kerusakan ginjal.

Berikut ini beberapa tips pola makan yang sehat yang dapat digunakan :
  1. Perbanyak konsumsi bahan makanan dari tumbuhan

    Bahan makanan dari tumbuhan merupakan bahan makanan utama untuk pencegahan kanker. Hal ini karena sayur dan buah merupakan sumber utama phytochemicals, yaitu zat alamiah yang berfungsi melindungi tubuh dari pembentukan tumor. Dengan mengkonsumsi 2 ? 4 porsi buah-buahan dan 3 ? 5 porsi sayur-sayuran, diperkirakan akan menurunkan risiko kanker sebesar 20 %.
     
  2. Perbanyak jumlah serat dalam makanan sehari-hari

    Mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan makanan berserat sebagai pengganti karbohidrat sederhana (seperti tepung atau gula), merupakan pilihan yang tepat untuk mencegah obesitas dan kanker. Serat yang terkandung dalam sayur dan buah, tidaklah terdapat pada daging, susu, keju maupun minyak. Sedangkan proses pemutihan tepung terigu justru akan menghilangkan kandungan serat gandum.

    Serat bermanfaat memperlambat waktu pencernaan makanan sehingga rasa kenyang terasa lebih lama dan tubuh dapat menyerap zat gizi dari makanan dengan baik. Serat juga berikatan dengan asam empedu yang mengandung kolesterol dan akan mengeluarkannya dari tubuh lewat tinja, sehingga akhirnya kadar kolesterol akan turun. Manfaat serat yang lainnya yang tak kalah penting adalah efek anti sembelit yang dimilikinya, sehingga kesehatan usus menjadi lebih baik karena buang air besar dapat dilakukan secara lancar setiap hari.
     
  3. Minimalkan penggunaan lemak jenuh

    Lemak jenuh yang terkandung pada produk hewani seperti daging, susu, dan keju akan meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner. Bahan pangan yang dapat digunakan untuk menggantikan lemak jenuh adalah minyak nabati seperti minyak zaitun dan minyak canola yang mengandung lemak tak jenuh. Selain mengurangi risiko penyakit, minyak nabati relatif tidak meningkatkan berat badan.
     
  4. Variasi makanan

    Susunlah menu makanan secara bervariasi, menggunakan berbagai jenis sayur dan buah. Sayur dan buah merupakan sumber vitamin, mineral dan antioksidan yang alami. Antioksidan adalah penghancur radikal bebas yang ada dalam tubuh. Radikal bebas berbahaya bagi sel tubuh dan berperan menimbulkan kanker. Lingkungan yang tercemar, bahan makanan yang diawetkan serta asap rokok merupakan contoh sumber radikal bebas di sekitar kita. Konsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan akan menurunkan kadar radikal bebas di dalam tubuh sehingga mencegah kerusakan jaringan tubuh dan terjadinya kanker.
     
  5. Bahan makanan alami

    Pilihlah bahan makanan yang masih alami. Proses pengolahan bahan pangan seringkali malah menghilangkan zat gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Riset para ahli telah menunjukkan bahwa zat gizi, nutrisi, dan antioksidan dari bahan pangan alami lebih baik kualitasnya dari pada yang berupa olahan ataupun berupa suplemen makanan.
     
  6. Makan secukupnya

    Makanlah secukupnya, dalam artian jangan sampai kekurangan namun juga janganlah berlebihan. Kekurangan zat gizi karena makan terlalu sedikit sudah tentu akan menyebabkan tubuh tidak memiliki modal yang cukup untuk metabolisme sehari-hari dan untuk membangun kekebalan terhadap penyakit. Namun demikian makan yang berlebihan juga akan menyebabkan penimbunan bahan makanan yang tidak terpakai sehingga terjadi kegemukan dan peningkatan kadar lemak, yang justru akan membebani kerja organ hati, jantung, dan ginjal.
     
  7. Makan secara teratur

    Sedapat mungkin aturlah agar makan dilakukan secara teratur waktunya. Hal ini penting karena sekresi asam lambung dan enzim pencernaan umumnya mengikuti irama harian sesuai dengan jadwal makan sebelumnya. Tidak teraturnya jadwal makan dapat menyebabkan berbagai keluhan sakit maag, karena adanya iritasi dari asam lambung dan enzim pencernaan pada saluran cerna yang kosong.

    sumber: http://medicastore.com/artikel/105/Menangkal_Penyakit_dengan_Pola_Makan_Sehat.html

Fitnah Medis Modern

Nabi Muhammad saw lebih mengkhawatirkan rangkaian fitnah sebelum munculnya fitnah Dajjal yang terjadi di tengah ummat Islam. Nabi sampai menyatakan bahwa barangsiapa dapat menyelamatkan diri dari segenap rangkaian fitnah tersebut berarti ia sangat potensial untuk dapat selamat dari fitnah yang paling dahsyat sepanjang zaman, yaitu fitnah Dajjal.
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ
مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Suatu ketika ihwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali dalam rangka menyongsong fitnah Dajjal.”(HR Ahmad V/389)

Sebelum Dajjal muncul untuk menebar fitnah dan kekacauan ke seluruh dunia, maka dunia sudah sangat heboh dengan hadirnya aneka fitnah di segenap lini kehidupan seolah menyambut kedatangan puncak fitnah, yaitu Dajjal. Nabi menjamin tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Artinya, barangsiapa sebelum kedatangan Dajjal sudah cukup sensitif dan cukup cerdas untuk membentengi diri dan keluarganya dari berbagai fenomena kehidupan modern yang pada umumnya sudah mengalami kontaminasi nilai, maka sangat besar kemungkinan iapun bakal selamat dari puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan tentu sebaliknya pun bakal terjadi, yaitu barangsiapa yang terjebak oleh satu apalagi lebih rangkaian fitnah sebelum keluarnya Dajjal, berarti ia telah menyebabkan diri dan keluarganya terperangkap ke dalam puncak fitnah yaitu Dajjal.

Rangkaian fitnah sebelum munculnya Dajjal meliputi segenap aspek kehidupan manusia. Ia mencakup fitnah ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hiburan, informasi, medis, militer, pendidikan, hukum, pertahanan-keamanan. Potensi seseorang terjebak kepada salah-satu fitnah sebelum Dajjal sangat menentukan seberapa jauh -pada gilirannya- ia bakal selamat atau malah ikut terjerat ke dalam fitnah Dajjal. Jeratan rangkaian fitnah akan mengincar setiap orang sesuai kecenderungan dirinya. Ada yang terjerat oleh fitnah ideologi, ada yang terjerat oleh fitnah politik, ada yang terjerat oleh fitnah hiburan atau informasi.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengangkat soal jeratan fitnah medis modern. Ahmad Thomson menulis dalam kitabnya Sistem Dajjal bahwa aspek medis modern termasuk salah satu pilar yang menopang beroperasinya Sistem Dajjal. Coba perhatikan cuplikan tulisan beliau di bawah ini:
”Selama lima puluh tahun terakhir, sistem rumah sakit kafir termasuk salah satu bagian yang penting dalam proses produsen-konsumen. Sistem ini didirikan untuk menjaga kesehatan masyarakat agar selalu siap bekerja. Padahal justru akibat cara hidup masyarakat yang wajib berpijak pada tata-cara proses produsen-konsumen, maka muncul berbagai penyakit. Sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, menciptakan penyakit-penyakitnya sendiri, dengan demikian menciptakan kerja bagi mereka yang bekerja di sistem rumah sakit.
Sistem rumah sakit dijalankan bak sebuah bisnis. Semua orang diupah untuk pekerjaannya. Banyak sekali orang yang menggantungkan kelangsungan hidupnya pada sakitnya orang lain – dan dengan cara hidup yang mau tak mau muncul dan berkembang akibat cara kerja negara produsen-konsumen modern, maka terjaminlah pasokan orang sakit dalam jumlah yang sangat besar, cukup untuk menyibukkan dan melestarikan bisnis sistem rumah sakit, sekaligus menjamin adanya pekerjaan yang langgeng dan menguntungkan bagi begitu banyak bisnis terkait lainnya, yang memasok peralatan dan obat-obatan ke rumah sakit-rumah sakit dan dokter-dokter.”

Jadi, sistem medis modern pada hakikatnya berdiri di atas fondasi faham materialisme. Ia merupakan sebuah bisnis yang beroperasi dengan proses produsen-konsumen. Sistem medis modern sejatinya tidak bermaksud untuk benar-benar menyembuhkan masyarakat dari berbagai penyakit yang mereka derita. Ia mengandalkan obat-obatan kimiawi yang sesungguhnya dibuat dari zat-zat toxic (racun) yang malah menimbulkan berbagai problem baru bila dikonsumsi pasien. Perhatikan lebih lanjut tulisan Ahmad Thomson berikut ini:
Sebagaimana sistem pabrik dan sistem pendidikan kafir, sistem medis kafir dijalankan bak sebuah bisnis. Sistem medis kafir tak begitu peduli pada penyembuhan dan apa yang bermanfaat atau tidak. Bahkan merupakan sebuah bisnis besar bagi perusahaan-perusahaan farmasi yang memasok obat-obatan dan peralatannya, seraya memelihara beribu-ribu pekerja yang dikaryakan untuk menambal para pasien, agar mereka pun bisa dikaryakan. Kini, kita lebih sering mendengar mahasiswa kedokteran berbicara mengenai gaji-gaji besar yang mereka cita-citakan – apabila telah lulus ujian dan mendapat secarik kertas – dibanding dengan berbicara mengenai cita-cita mereka untuk menyembuhkan banyak manusia, atau berbicara mengenai bagaimana cara mencapai penyembuhan tersebut.”

Padahal jelas Nabi Muhammad bersabda bahwa bagi setiap penyakit ada penawarnya, kecuali penyakit usia lanjut. Dan Nabi melarang untuk berobat dengan zat yang diharamkan Allah.

"Mereka (para sahabat) bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kami berobat?" Beliau menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)".
(HR. Ashabussunnah)

Rasulullah bersabda: ”Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu.” (HR. Al-Baihaqi)


Oleh karena itu kita sangat heran melihat bagaimana para dokter medis modern begitu royal menulis resep berupa antibiotik kelas berat bagi para pasiennya. Namun bilamana anak atau keluarganya sendiri yang sakit sang dokter sedapat mungkin menghindari memberikan antibiotik kepada mereka. Sebab sesungguhnya ia sangat mengerti betapa berbahayanya zat-zat yang terkandung di dalam antibiotik tadi. Sehingga Ahmad Thomson selanjutnya menulis:
”Nabi Muhammad pernah menerima kiriman abat-obatan mahal dari Mesir. Beliau mengembalikannya beserta sebuah pesan yang menyatakan bahwa cara hidup beliau adalah obat dan pengobatan yang terbaik. Begitu sempurnanya keseimbangan hidup beliau, sehingga beliau hanya pernah menderita sakit ketika ada yang berusaha meracuni makanan beliau atau berusaha menyihir beliau. Nabi Muhammad saw bersabda bahwa bila hati baik maka seluruh tubuh akan baik, dan bila hati rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh.”

Di samping itu kita juga tahu bahwa bentuk pengobatan cara Nabi ialah mengkonsumsi zat-zat natural dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan (herbal) seperti habbatus-sauda (jintan hitam) atau aneka madu serta hijamah (berbekam). Sangat kontras dengan medis modern yang mengandalkan obat-obatan kimiawi yang banyak mengandung side-effects yang sangat berpotensi merusak ginjal, lever dan pada akhirnya jantung.

Mindset umat manusia sangat diarahkan untuk bergantung kepada sistem medis modern. Sedikit-sedikit pergi ke dokter manakala sakit. Sedikit-sedikit minum obat analgesik begitu pusing atau demam. Pada saat yang bersamaan para pekerja medis modern itu telah di-brain-wash untuk memandang sebelah mata akan Thibbun-Nabawy (sistem pengobatan ala Rasulullah). Para dokter ditanamkan kecurigaan dan kesangsian mereka akan praktek berbekam ala Nabi, misalnya. Kalaulah yang ragu dan sangsi dari kalangan dokter non-muslim kita masih bisa maklumi. Tapi yang jadi masalah disini ialah keraguan yang muncul dari para dokter muslim bahkan sering hadir di pengajian...! Sungguh dahsyat rangkaian fitnah yang merebak sebelum datangnya puncak fitnah, yakni Dajjal.

Ya Allah kami berlindung kepadaMu dari rangkaian fitnah yang merebak sebelum datangnya puncak fitnah, yaitu Dajjal. Ya Allah tunjuki kami jalan-jalan keluar dari setiap fitnah yang datang menggoda hidup kami. Amin ya Rabb.

Sumber: www.eramuslim.com

Riset: Multivitamin Naikkan Risiko Kanker

Perempuan yang mengonsumsi multivitamin tiap hari berpotensi mengidap kanker payudara. Demikian menurut studi yang dilakukan lebih dari sepuluh tahun terhadap 35 ribu perempuan oleh tim peneliti Karolinska Institute, Swedia, yang dimuat dalam jurnal the American Journal of Clinical Nutrition.

Penemuan tersebut mengguncang industri kesehatan Australia yang terus mendesak agar konsumen multivitamin tidak panik. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa mereka yang secara rutin mengonsumsi pil multivitamin meningkatkan risiko tumbuh tumor hingga 19 persen.

Hasil penelitian ini, seperti dikutip dari laman news.com.au, Minggu 18 April 2010, sangat mengkhawatirkan dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Banyak perempuan justru mengonsumsi multivitamin karena yakin suplemen tersebut bisa mencegah penyakit-penyakit kronis seperti kanker.

Secara biologis, pendapat tersebut dapat dijelaskan demikian. Mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral secara signifikan meningkatkan kerapatan atau kepadatan jaringan payudara yang merupakan faktor risiko tinggi pemicu kanker payudara. Asam folat, yang sering terkandung dalam bentuk padat dalam multivitamin, juga mampu meningkatkan pertumbuhan tumor.

Penemuan para peneliti Swedia ini disambut para pakar kesehatan Australia dengan ketertarikan dan kewaspadaan. Kanker payudara merupakan kanker paling umum diidap perempuan di Australia. Lebih dari 12 ribu wanita di Australia mengidap tumor ganas yang menewaskan lebih dari 2.700 perempuan tiap tahun. Satu dari sembilan perempuan di “Negeri Kanguru” tersebut akan didiagnosa mengidap penyakit mematikan ini pada usia 85 tahun.

“Hasil dari studi prospektif ini mengungkapkan bahwa penggunaan multivitamin bisa meningkatkan risiko kanker payudara,” kata ketua tim peneliti, Susanna Larrson.

Multivitamin termasuk bisnis besar di Australia. Produsen terkemuka multivitamin, Blackmores, bahkan meraup laba sebesar A$30,6 juta sebelum pajak untuk tahun fiskal tahun lalu. Sejumlah ahli gizi dan diet telah menegaskan bahwa suplemen tidak diperlukan karena tubuh manusia lebih mudah menyerap nutrisi dari makanan dibanding dari suplemen. - VIVAnews -

Ini Alasan Kenapa Alkohol Perlu Dilarang





Jauh sebelumya agama Islam telah melarang mengkonsumsi alkohol seberapapun jumlahnya. Sebagian besar masyarakatpun sebenarnya telah mengetahuinya. Namun, saat ini peredaran alkohol terbilang cukup bebas di masyarakat, padahal alkohol bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh. Hal ini yang membuat peredaran alkohol sebaiknya dilarang.A

Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1997 mengatur adanya tiga golongan minuman keras, yakni golongan A dengan kandungan alkohol 0-5 persen, B dengan alkohol 5-20 persen dan C dengan kandungan alkohol 20-55 persen. Hanya miras golongan A yang boleh beredar di masyarakat.


Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2011 mencatat sebanyak 2,5 juta penduduk dunia meninggal akibat alkohol dan sekitar 9 persen dari kematian itu terjadi pada orang muda berusia 15-29 tahun.


Secara umum seseorang minum alkohol dengan berbagai alasan, misalnya menjaga hubungan baik dengan relasi, untuk menghangatkan badan saat musim dingin atau hujan, membuat rileks dan melupakan beban masalah yang dihadapinya.


"Buat sebagian anak muda, alkohol sebagai pelarian karena frustasi menghadapi masalah sehari-hari dan berharap bisa melupakan beban hidup sesaat, padahalsifatnya semu belaka," ujar Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB sebagai dosen dan Spesialis Penyakit Dalam dari FKUI, seperti dikutip dari
detikHealth.

Dr Ari menuturkan dampak buruk dari penggunaan alkohol akan mengenai berbagai organ di dalam tubuh, mulai dari otak, saluran pencernaan (mulut sampai usus besar), hati atau liver, pankreas, otot, tulang dan sistem reproduksi.


"Penggunaan alkohol yang berlebihan dalam waktu singkat akan menyebabkan terjadinya keracunan alkohol (intoksikasi alkohol) dan menyebabkan kematian," ujar Dr Ari.


Keracunan alkohol terjadi jika jumlah alkohol yang dikonsumsi berada diambang batas toleransi sehingga menyebabkan terjadinya gangguan baik fisik maupun mental seperti mabuk. Orang yang mabuk tidak sadar apa yang dilakukannya, disorientasi, bingung dan lupa.


Selain itu alkohol juga menyebabkan adiksi atau ketagihan sehingga penggunaannya semakin hari semakin banyak yang dikonsumsi, walaupun ia sudah toleransi tapi efek samping kronisnya tetap terjadi.


"Efek kronis dari pengguna alkohol biasanya mudah ditemukan kelainan di lambungnya. Alkohol akan menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan yang membantu erosi sampai tukak usus yang selanjutnya bisa berubah menjadi sel ganas (kanker)," ungkapnya.


Peminum alkohol juga akan mengalami peradangan kronis yang berlanjut jadi penciutan hati (sirosis) yang dapat menimbulkan komplikasi lanjutan sepertu pembengkakan perut dan perdarahan pada saluran cernanya.


"Informasi mengenai konsumsi alkohol dosis kecil bisa berdampak baik bagi kesehatan ternyata masih menjadi kontroversi, karena meski sedikit tetap membawa efek samping," ungkapnya.


Konsumsi alkohol juga tidak boleh dibarengi dengan obat tertentu yang memiliki efek samping mengantuk seperti antihistamin atau antialergi seperti kombinasi obat batuk, pilek. Hal ini karena efek penenang dari alkohol akan bertambah berat.


"Penggunaan alkohol lebih banyak dampak buruknya dibanding manfaatnya, sehingga upaya melarang penggunaan alkohol di masyarakat luas harus dilakukan melalui berbagai peraturan," ujar dr Ari.

Sumber : Detikhelth

Keajaiban Senyum Terhadap Penyakit Kardiovaskuler


Senyum merupakan sunnah bagi orang yang beragama islam karena senyum berlimpah akan manfaatnya, akan tetapi banyak orang yang meninggalkan bahkan sampai menyepelekannya. Manfaat senyum itu sendiri jika dilihat dari sisi kajian ajaran islam ialah sedekah, berarti senyum itu memiliki kedudukan yang cukup mulia.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau berbuat ma'ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.“. HR. Tirmidzi
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari hasil penelitian tentang tersenyum :
1. Senyum yang ikhlas tanpa paksaan dapat menghindarkan diri dari penyakit kardiovaskuler, senyum sebanyak 20 kali dan setiap senyumnya itu berdurasi 20 detik dapat menghasilkan β endorphin oleh otak dimana fungsinya itu melebarkan pembuluh darah dan menghambat epinefrin. Seperti kita ketahui apabila epinefrin tinggi didalam tubuh maka akan menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan juga merangsang gerak jantung lebih cepat sehingga dapat menyebabkan penyakit darah tinggi atau hipertensi yang dapat berdampak terhadap timbulnya penyakit stroke (karena pendarahan) serta penyakit jantung. Maka sebab itu apabila seseorang rajin tersenyum dapat menjauhkan dirinya dari penyakit tersebut.
2. Menimbulkan efek relaksasi, perasaan bahagia dan menurunkan tingkat stress didalam tubuh.
3. Mencegah timbulnya sembelit (susah buang air besar), dimana ketika pada pagi hari gerak peristaltik usus masih lambat sehingga ketika orang tersenyum pada pagi hari akan dapat merangsang gerak usus akibat dari kontraksi otot perut yang ditimbulkan oleh efek tersenyum tersebut. Yang dapat menyebabkan tekanan Intra abdominal meningkat.
4. Ketika seseorang yang sedang marah/stress dapat menyebabkan kehilangan banyak kalium akibat berkontraksinya banyak otot. Sehingga dapat menyebabkan orang yang sedang marah/stress tersebut akan terkena Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) dan dapat berakibat buruk terhadap sistim tubuh. Sedangkan seseorang yang tersenyum akan merileksasikan otot/kontraksi ototnya lebih sedikit sehingga dapat mereduksi pengeluaran kalium lebih banyak. Untuk fungsi kalium itu sendiri adalah meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kotraksi otot dan membantu tekanan darah.

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari 'Ubaidullah bin Al Mughirah dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i dia berkata; "Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. (HR. Tirmidzi)

PENDEKATAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL PADA PENDERITA STROKE





Saat ini, penderita stroke cenderung terus meningkat. Penyakit ini perlu diwaspadai karena terjadi secara mendadak. Karena sifatnya mendadak itulah maka sindroma ini diistilahkan dengan “STROKE” yang artinya kurang lebih “kejadian yang tiba-tiba”. Kalau kita tiba-tiba dipromosikan, naik pangkat, dapat hadiah uang ratusan juta, dan mengalami kejadian tiba-tiba lainnya yang positif, maka hal tersebut akan membuat kita mengalami rasa bahagia yang “ruaaaar biasa”. Tapi apa yang kita bayangkan bila kita tibatiba kehilangan sesuatu yang selama ini kita banggakan dan sangat menentukan perjalanan hidup kita. Tiba-tiba (secara mendadak) orang yang sangat kita cintai (istri, suami, anak, orang tua) meninggal dunia. Tiba-tiba kita kehilangan pekerjaan yang sangat menentukan mati dan hidupnya keluarga kita. Tiba-tiba seluruh harta kekayaan kita habis ludes terbakar si jago merah. Tiba-tiba kita menjadi lumpuh tak berdaya. Tiba-tiba kita mengalami stroke. Apa yang kita lakukan bila kita sendiri mengalaminya?……
DAMPAK PSIKOLOGIS / EMOSIONAL DAN SPIRITUAL
Stroke memang tidak selalu membuat mental penderita merosot. Meskipun demikian padaumumnya hampir semua orang yang terkena stroke akan mengalami perubahan mental dan dampak psikologis yang luar biasa. Kita dapat membayangkan bagaimana seseorang yang terkena stroke tiba-tiba mengalami “kelumpuhan” fungsi organ-organ tubuhnya yang sangat penting. Penderita stroke tibatiba mengalami kehilangan kontrol terhadap dirinya
sendiri, mengalami gangguan daya pikir, konsentrasi, penampilan menjadi sangat menurun dan mengalami kehilangan banyak hal yang biasanya bisa dilakukan sendiri. Semua hal tersebut pasti sangat mempengaruhi penderita stroke. Marah, sedih, menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak berdaya, sering kali menurunkan semangat hidup penderita stroke sehingga muncul dampak emosional yang lebih berbahaya.
Kondisi seperti ini akan semakin buruk bila stroke dialami oleh mereka yang sangat mengagungkan kemampuan dan kehebatan dirinya serta jauh dari penghayatan akan religiusitas dan spiritualitas.
PENTINGNYA PENDEKATAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL
Mendekati penderita stroke dengan memahami aspek emosi dan spiritualitasnya menjadi sangat penting karena beberapa hal : Stroke bukanlah sekedar terjadinya kerusakan pada jaringan otak yang disebabkan berkurangnya aliran darah ke otak dengan berbagai sebab yang ditandai dengan kelumpuhan sensorik atau motorik tubuh sampaidengan terjadinya penurunan kesadaran, akan tetapi stroke sekaligus serangan terhadap harga diri, ketekunan dan kesabaran, daya tahan dalam menghadapi stressor, penyesuaian diri, dsb. Penderita stroke pada dasarnya “mendadak invalid” yaitu mendadak/tiba-tiba “kehilangan” banyak hal yang sangat penting dan dibanggakan. Hal ini akan menyebabkan seseorang teraduk-aduk emosinya, perasaan dan pikirannya. Ada kecenderungan yang sangat kuat bahwa hampir semua penderita stroke tidak bisa menerima “kenyataan”. Salah satunya yang hampir selalu muncul dalam pikiran dan perasaan penderita stroke adalah pertanyaan “mengapa harus saya yang mengalami?” hingga “mengapa Tuhan melakukan hal ini pada saya?” Pasien pasca stroke / penderita stroke biasanya menjadi rendah diri, menjadi mudah sedih, mudah marah, stres dan depresi maupun kehilangan minat terhadap segala sesuatu, oleh karena itu mereka sangat membutuhkan orang lain yang dengan ikhlas memberikan empati, memotivasi, kasih sayang dan perhatian.Spiritualitas menjadi sangat penting agar penderita stroke mampu menerima kenyataan, mampu mengambil hikmah, dapat mengisi setiap kesempatan dengan sesuatu yang bermakna, bersabar dan bertawakal, berpikir positif serta semakin mencintai AllahSWT.
PENDEKATAN EMOSIONAL
Pahami bahwa penderita stroke adalah pribadiyang memiliki sensitifitas emosi dan afeks yang berbedadengan pribadi yang sehat. Mereka cenderung menjadi sangat peka terhadap suatu peristiwa dan reaksi orang lain. Peristiwa biasa dan reaksi orang lain yang wajar saja bisa menimbulkan persepsi negatif dan melukai emosi/afeksi penderita stroke, apalagi peristiwa dan reaksi yang negatif. Setiap penderita stroke memiliki latar belakang kehidupan dan kepribadian yang berbeda-beda. Setiap penderita stroke memiliki “individual deferences” dan keunikannya masing-masing termasuk reaksi emosinya terhadap penyakit yang diderita dan masalah-masalah yang dihadapi. Akan lebih baik bila dalam membantu proses penyembuhan / pemulihan / peneguhan setiap
penderita stroke, memperhatikan keunikan masingmasing pribadi sehingga akan diperoleh model perlakuan dan pendekatan emosional yang tepat. Emphaty harus selalu melekat dan mewarnai siapapun (dokter, perawat, keluarga dll) yang akan berhubungan dengan penderita stroke. Emphaty menjadi sangat penting karena ia akan membantu proses komunikasi, pendampingan, motivasi dan pemulihan. Emphaty juga akan menghadirkan situasi merasa diterima dan diperhatikan dalam diri penderita stroke.
PENDEKATAN SPIRITUAL (PSIKOLOGI)
“Spiritual”, dalam perspektif SQ (Spiritual Quotient) dan SC (Spiritual Capital) oleh Danah Zohar dan Ian Marshall didefinisikan sebagai suatu cara kita menggunakan makna, nilai, tujuan dan motivasi dalam mengambil keputusan yang dibuat dan dalam
segala sesuatu yang kita pikir patut dilakukan. Spiritual adalah “kecerdasan hati nurani”.
Menurut Hermawan Kartajaya (dalam kata pengantar buku “Spiritual Capital” edisi
Indonesia, penerbit Mizan), spiritualitas menyangkut sesuatu yang universal yaitu values (nilai), meaning (makna), dan purpose (tujuan) dalam hidup manusia. SC (Spiritual Capital) menjawab keprihatinan tentang apa arti menjadi manusia
dan tentang apa makna serta tujuan puncak dari hidup manusia. SQ (Spiritual Quotient) berfungsi membantu menjawab pertanyaan “siapa saya”. Memperhatikan pengertian spiritual dalam perspektif psikologi tersebut maka penderita stroke akan menjadi terbantu untuk tetap tabah dan tetap memiliki semangat untuk sembuh serta menjalani kehidupan bila kita dapat membantu penderita stroke untuk : Menemukan makna / hikmah dan pesan Tuhan dibalik stroke yang dideritanya. Siapapun yang dapat menemukan hikmah dari setiap kejadian maka akan menjadi orang-orang yang “KUAT”.
Menemukan dan memiliki nilai-nilai tertentu yang dapat dihayati dan mencerahkan.
Menemukan tujuan hidup yang lebih terarah sehingga dengan keterbatasan stroke yang dideritanya tetap dapat menjalani hidup dengan penuh makna dan tidak sia-sia. Memiliki motivasi hidup yang tepat sehingga dapat membantu penderita stroke untuk menjalani hidup dengan optimis dan tetap bergairah. Semakin memahami dirinya (siapa saya?) sebagai mahluk ciptaan Allah SWT yang dengan segala kondisinya (sakit/sehat) akhirnya akan kembali kepada-Nya.
Spiritualitas keagamaan hanya akan muncul dari religiusitas yang sifatnya intrinsik (agama yang dihayati dengan penuh kesungguhan dan dari hati yang paling dalam) bukan dari religiusitas yang ekstrinsik (agama yang hanya sekedar kulit dan formalitas).
PENDEKATAN SPIRITUAL (AGAMA)
Spiritualitas dalam perspektif agama, disamping memiliki beberapa aspek seperti yang
dirumuskan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall, spiritualitas agama lebih mengarah pada penghayatan dari agama yang diyakini, seberapa bagus kualitas rasa keagamaan yang dimiliki, seberapa dalam posisi Tuhan didalam hati dan pikiran, juga seberapa ikhlas dan ihsan seseorang dalam beribadah kepada-Nya. Spiritualitas keagamaan hanya akan muncul dari religiusitas yang sifatnya intrinsik (agama yang dihayati dengan penuh kesungguhan dan dari hati yang paling dalam) bukan dari religiusitas yang
ekstrinsik (agama yang hanya sekedar kulit dan formalitas). Bawa penderita stroke pada “nikmat dan bahagianya” beribadah dan berdekat-dekatan dengan Allah SWT, indah dan bahagianya dapat mengisi keterbatasan hidupnya dengan amal shaleh, cinta dan kasih sayang, serta masih diberi kesempatan untuk hidup dan mempersiapkan diri
menuju perjalanan khusnul khotimah. Ajak mereka untuk menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dengan apa yang ada dan yang masih tersisa.
Berat ringannya sebuah ujian bukan pada apa yang kita alami,
Tetapi pada bagaimana sikap kita menghadapinya....
Oleh HM. Jamaludin Ahmad